Nurhadi Yayan Taha
Rabu, 24 Oktober 2012
"Artikel"
MENITI
OMBAK PEMERINTAHAN
SEBUAH
POTRET PERJALANAN KEPEMIMPINAN DAMAY
Oleh
: Nurhadi Taha, S.Pd
Masyarakat
Kota Gorontalo
Untuk memulai tulisan ini saya ingin memulainya dengan
satu Filosofis dari sang soko guru kita “Founding Father Kita“ Bahwa tak ada Stasiun terakhir
Untuk Kota Pejuang”.
Bagi saya filosofis ini memiliki makna bahwa dalam melanjutkan
cita–cita dari para pendahulu kita, maka
sebaiknya kita tidak berkarya kata namun mengimplemntasikan dengan sebuah
tindakan nyata.
Selain hal tersebut filosofis ini juga merupakan
spirit bagi para pemimpin saat ini untuk melakukan yang terbaik bagi
masyarakatnya, artinya
bahwa kita tak boleh puas ketika kita mencapai sebuah titik kejayaan atau
puncak kesuksesan,
“karena sesungguhnya orang yang sukses itu bukanlah orang yang telah mendapat apa yang
ia inginkan tetapi orang yang terus berbenah diri dan ingin membuka diri dengan
siapapun serta juga melakukan yang lebih baik daripara pendahulunya“ (Mario
Teguh), serta “orang yang sukses itu adalah orang yang menunda
kesenangan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki” (Nelson Pomalinggo), dan masih banyak lagi menurut saya
berbagai tafsir atau
makna tentang filosofis Bung Karno diatas.
Maka mungkin menurut saya
pribadi filosofis diatas, mungkin sebagian kecilnya telah dipraktekkan oleh sosok duet pasangan “DAMAY”..
Mengapa demikian..?? Karena menurut saya, bahwa duet pasangan “DAMAY” seperti ibarat orang yang kenderaan bermotor
selalu saja tancap gas dalam menahkodai pemerintahannya dan duet pasangan ini
tak–hentinya berbuat, bekerja serta mengabdi untuk rakyatnya dan yang paling
terpenting adalah mengejar ketertinggalan. Hal ini kita lihat dari berbagai macam pola kehidupan
duet pasangan
ini serta
dari cara kerja duet pasangan ini,
setelah mereka dipercayakan sebagai pengendali sementara tampuk Pemerintahan Kota Gorontalo. Mulai pemerintahan sampai kehidupan mereka semata dilaksanakan untuk melakukan yang
terbaik untuk masyarakat kota
Gorontalo….. Apa dan bagaimana sang Duet Damay melaksanakan pemerintahan..??? Apa saja yang telah mereka lakukan..???
Serta apa ada kerikil pemerintahan yang mereka alami...?? Maka sebaiknya kita harus tahu dulu apa itu dan
bagaimana perjalanan duet pasangan DAMAY pada pilkada yang dulu.
Damay atau lebih tepatnya Adhan Dambea dan Feriyanto Mayulu
adalah duet pasangan Walikota dan Wakil Walikota yang
dilantik pada tanggal 11 Juni 2008 yang resmi memenangkan pemilu langsung pertama kali. Dan pada sabtu 11 Juni 2011,
pasangan ini genap berumur 3 tahun masa kepemimpinannya. Ada banyak tawa dan canda, suka dan duka,
pro dan kontra saat duet pasangan ini melaksanakan
pemerintahan. Namun sebelum kita menoropong, seperti apa pasangan ini menjalankan pemerintahan. Saya mungkin hanya ingin mengangkat teori yang disampaikan oleh salah seorang Professor
Leonnie
Sanderock Pakar Ilmu Tata Kota yang berasal dari Universitas
Babilonia California. Leonnie menyatakan bahwa sebaiknya sebuah kota itu
dilandaskan pada 3 hal yakni Pertama City Of Desire yakni sebuah kota yang dibangun serta diarahkan pada sebuah
penyediaan infrastruktur yang lengkap dan menunjang kebutuhan
masyarakatnya. Seperti pembangunan pusat-pusat
perbelanjaan yang lengkap, penyediaan berbagai
alat teknologi dan infrastruktur lainnya, yang artinya bahwa kota tersebut
dapat menyuguhkan berbagai macam pusat perbelanjaan dan
fasilitas lainnya
yang dapat memudahkan semua orang untuk beraktifitas di kota itu,
yang Kedua menurut Leonine adalah City of Spirit
yaitu
sebuah kota yang mengangkat ikon Agama artinya bahwa kota itu menyuguhkan
berbagai macam etnis plularismenya dan ikon agama dalam sendi pemerintahannya,
contohnya seperti apa yang pernah dilakukan
oleh Negara Thailand yang mengangkat bangunan–bangunan yang berlafazkan agama,
sehingga menjadi ciri
khas serta bagian dari keindahan kota
tersebut, misalnya di India Taj Mahal yang juga merupakan bangunan
dari salah satu tujuh keajaiban di dunia..
Dan masih banyak lagi negara
yang mengangkat
hal demikian, yang
Ketiga menurut Leonnie yakni City of Memory yakni sebuah kota yang dikenang,
artinya bahwa setiap pengunjung yang
datang di kota itu
senantiasa akan selalu menggenang kota tersebut
sampai pada akhir hayatnya dan keindahan kota itu tak
akan pernah terlupakan
oleh pengujungnya.
Tentu untuk membangun kota seperti ini membutuhkan planning yang matang serta kerja
keras semua pihak. Terus bagaimana
dengan pemerintahan Damay dalam mengarahkan kota Gorontalo yang sudah berumur 283 tahun
pada bulan Maret yang lalu..??
Didalam pemerintahan,
saya kira duet pasangan Damay bisa kita cerminkan pada
teori ini bahwa pasangan Damay telah mencoba merealisasikan kota yang seperti digambarkan oleh Leonnie Sanderock tersebut
yakni City of Desire, City of Spirit,
dan City of Memory. Hal ini bisa kita lihat dari gerak langkah dan
program pembangunan
yang digenjotkan oleh duet
pasangan Damay.
Misalnya saja duet pasangan ini mencoba memprogramkan PPIB (Putra–Putri Islam
Berprestasi) yang bertujuan membawa serta mengarahkan kawula muda pada agenda–agenda yang positif,
serta membawa anak muda untuk mencintai agamanya serta
menambah
wawasan pengetahuan tentang agama Islam itu sendiri, dilain hal pasangan ini juga komit terhadap peningkatan sumber daya manusia dengan bukti pada
awal pemerintahannya.
Kedua duet pasangan ini meluncurkan program bus
gratis untuk anak sekolah sebagai komitmen mereka untuk memperlancar akses
pendidikan dan juga penambahan fasilitas internet ditempat umum dan pusat
perkantoran dan juga di lingkungan pendidikan.
Ini menandakan bahwa pasangan ini tak ingin para aparaturnya gagap teknologi.
Adapun program lainnya yakni duet pasangan ini juga menyantuni 2011 anak yatim piatu yang
juga diperintahkan kepada seluruh SKPD untuk dapat mengambil serta menyantuni anak yatim. Bukankah hal ini menggambarkan bahwa duet pasangan ini peduli kaum dhuafa
serta para anak
yatim, serta hal
ini juga memberikan spirit baru kepada mereka yang selama ini termarginal,
terpingirkan oleh sistem sosial
kemasyarakatan untuk bangkit dari keterpurukan… Selain hal tersebut duet pasangan ini juga
senantiasa
konsisten didalam peningkatan kualitas guru dibuktikan di tahun 2011,
dua sekolah yang bertaraf internasional perekrutan pendidik dan peserta didik menggunakan sistem perekrutan yang ketat dengan menghadirkan 3
professor dari Universita Indonesia dan sekolah
yang bertaraf internasional MAN Insan Cendekia sangat Professional.
Alhamdulilah apa yang digagas ini berjalan dengan
baik. Dan ini menggambarkan kalau kita lihat semua project duet ini kesemuannya adalah memperkuat landasan
agama dalam pemerintahnnya atau menurut teorinya Leonine yang dilaksanakan oleh Damay
adalah City
of Spirit.
Dilain pihak sejumlah program yang digeliatkan pemerintahan duet pasangan ini yakni
memulai membenahi sejumlah riol yang ada,
karena pemerintahan Damay memaklumi adanya banjir yang
sering
terjadi disebabkan karena
tak ada sistem pembuangan drainase yang memadai sehingga kota Gorontalo beberapa
waktu lalu sering dilanda musibah banjir. Dan hal ini pun terus digalakkan oleh pemerintahan
Damay, selain hal
tersebut pasangan ini juga mencoba memberikan peluang kemudahan bagi para
investor untuk berinvestasi
sehingga di 3 tahun pemerintahan Damay ini, kita bisa melihat sudah ada berbagai
bangunan megah yang dibangun. Hal ini juga semakin memperkuat roda perekonomian masyarakat kota Gorontalo.
Sisi lainnya pemerintahan Damay mulai menata infrastruktur jalan,
misalnya di seputaran Jalan Panjaitan saat
ini mulai diadakan
pelebaran jalan. Karena jalan tersebut
merupakan salah satu akses jalan utama para masyarakat, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas, maka
dilakukan pelebaran jalan tersebut. Selain itu akses jalan satu arah di seputaran Jalan Panjaitan untuk
mengantisipasi
balapan liar yang
sering dilakukan oleh
kawula muda,
serta untuk mengurangi adanya kecelakaan dan macetnya jalur panjaitan tersebut.
Lain lagi duet pasangan ini berhasil dan mampu
melengkapi taman bermain anak, yang sekarang jadi tempat berkumpulnya para
kawula muda. Serta
tempat itu sekarang menjadi pusat niaga masyarakat,
sehingga banyak juga pedagang yang memanfaatkan adanya
pengujung di taman bermain tersebut dan masih banyak lagi yang telah dicapai
oleh pemerintahan
Damay, namun saya kira dalam teori kepemimpinan tak ada pemimpin yang mampu
memuaskan hati masyarakatnya, setiap orang pasti memiliki jutaaan harapan, dan jika penduduk
masyarakat mencapai 100 ribuan, maka miliaran untaian harapan ada dibenak masyarakat dan kalau kita bertanya dalam diri
kita dan semua, apakah
pemerintahan yang dibawa duet pasangan Damay telah memuaskan rakyat tentu jawaban
sementara adalah pasti tidak. Karena pasangan ini baru 3 tahun dan waktu 1 periode adalah
5 tahun belumlah cukup untuk berbuat di masyarakat.
Jabatan walikota dan wakil walikota belumlah jabatan yang mampu menyulap
keinginan yang bermiliaraan, kehedak dan harapan kita. Hanya saja mari kita berdoa
perlahan tapi pasti harapan kita akan tercapai.
Tentunya harapan ini akan terpenuhi bila mereka yakni
pemimpin yang saat ini menjabat peduli dan berbuat
untuk rakyat.. Kami yakin dalam hati Damay pengabdian mereka tanpa kata, karena
kerja adalah kewajiban bagi setiap para pemimpin dan kami juga yakin bahwa apa
yang telah
dilakukan Damay benar – benar untuk menjadikan kota Gorontalo lebih baik dan terbaik untuk
rakyat.
Dan saya kira tidak semua juga tahu,
apa yang telah dilakukan oleh Damay mendapatkan ancungan jempol, namun ada juga kerikil–kerikil pemerintahan yang saya
sebagai penulis menganggapnya adalah bagian dari demokratisasi didalam pemerintahan misalnya
saja kebijakan walikota yang memberantas miras di Serambi Madinah mendapatkan
penentangan dari sebagian pemilik cafe, yang saya kira penulis juga terlibat dalam pelaksanaan
ini. Namun sang
radikal agama ini tetap teguh bahwa cafe yang berada di kelurahan Leato itu pun harus segera
dibongkar karena sudah melanggar Peraturan Perwako dan juga syariat agama,
selain itu gelombang demo pun datang disaat walikota mencanangkan bus Trans Hulonthalangi sebagai kenderaaan alternative masyarakat dan hal
ini ditanggapi negatif oleh masyarakat. Bahwa apa yang dilakukan oleh walikota menurut sebagian masyarakat
dapat mematikan komunitas bentor di
Gorontalo sehingga komunitas ini pun mencoba mempertanyakan kebijakan terkait
pengoperasian Bus Hulonthalangi dan sang walikota pun menghadapi sang pendemo dengan hati emas dia
menyatakan disela menerima sang pendemo tersebut bahwa dirinya tahu bahwa abang
bentor Gorontalo mencari nafkah. Kebijakan pengoperasian bus Hulonthalangi justru
membantu abang bentor karena bus Hulonthalangi beroperasi harus melalui koridor
selter dan itu dapat membantu para komunitas abang bentor untuk mencari nafkah
dan walikota pun menegaskan bahwa tidak ada dalam benak pemerintah untuk
menyusahkan rakyatnya ungkap walikota, dan saya kira banyak kerikil yang
dihadapI oleh sang walikota didalam menjalankan pemerintahannya.
Belum lagi Damay banyak mendapat cercaan di masyarakat
tentang adanya sejumlah kebijakan walikota yang mewajibkan setiap jumat untuk
melaksanakan pengajian tadarusan dan segala aktivitas dihentikan yang lebih
menarik lagi agenda road sport yang diwajibkan setiap hari minggu mendapatkan
protes secara tidak langsung, padahal niat dari sang walikota ini sangatlah baik
misalnya road sport (Olah raga) merupakan salah kebutuhan.
Bukankah islam menyatakan bahwa akal yang sehat
terdapat pada tubuh yang sehat artinya bahwa agenda road sport kebaikannya
bukan dinikmati oleh walikota tetapi oleh kita individu masyarakat itu sendiri.
Memang kita tak perlu heran dengan adanya protes ini
karena semua ini hanya tergantung kebiasaan yang dulunya di zaman walikota Medi
Botutihe hal ini belum dilaksanakan, maka sejumlah aparat kaget dengan kebijakan ini dan
seolah menggerutu
dengan adanya kebijakan ini. Namun lambat laun akhirnya para aparat menerimanya
dibuktikan dengan setiap minggunya agenda road sport semakin di senani
oleh masyarakat dan aparat dilingkungan pemerintah Kota Gorontalo…..
Dan hal yang paling menonjol pada pribadi duet Damay ini,
kedua pasangan ini ternyata adalah pimpinan parpol namun di pemerintahan mereka berdua terlihat harmonis tanpa ada sekat
dan ini patut diacungi jempol. Belum lagi kalau kita melihat sang walikota ternyata
selain gemar mengelola organisasi, beliau juga gemar membangun mesjid di buktikan
walikota ini sudah membagun VI mesjid dari dana pribadinya dan sang wakil
walikota ini ternyata juga mempunyai segudang amal dimana beliau ini ternyata
mempunyai beberapa anak asuh dan binaan. Ketika itu saya kaget,
ada anak SMU disalah satu kota Gorontalo mengaku ingin pergi ke
ruang wakil walikota ternyata anak itu merupakan anak asuh dari sang wakil
walikota. Dan
ini saya kira awalnya dan menjawab pertanyaan masyarakat tentang kenapa Damay
harus memiliki motto
Maju Pak… Koalisi mereka bukanlah koalisi kepentingan, koalisi politik, koalisi kekuasaan tetapi mereka
lahir dari koalisi sebagai sebuah bentuk koalisi akidah yang terjadi pada duet
pasangan ini. Jadi
mereka bukan karena koalisi menang, namun karena akidah dan persamaan pandangan yang kemungkinan menurut saya, Mengapa Damay harus lahir…….? Lain pihak
beberapa komentar yang lahir mengapa Damay itu lahir,
ada sejumlah tokoh masyarakat bahwa keduanya sudah
saling memahami dan memaklumi karakter dari masing-masing sehingga jangan
heran jikalau kedua pasangan ini tidak pernah berselisih, walaupun ada upaya menceraikan kedua pasangan ini. Serta satu hal yang menarik mereka sering melindungi
aparat dalam menjalankan tugas. Dan pimpinan tak segan–segan menindaki aparat bila lalai dalam menjalankan tugas,
hal ini mendakan bahwa mereka tak ingin ada sebuah image ABS
( Asal Bos Senang )………. Dan kita juga berdoa semoga pasangan ini selalu langgeng, dapat mengabaikan perbedaan dan menyatu untuk
memikirkan rakyat. Semoga
mereka dalam lindungan yang kuasa dan
diberikan petunjuk
didalam menahkodai pemerintahan…
Perjalanan masih panjang, kerja belum usai, layar
masih berkembang dan Damay mengayuh menuju pulau harapan yang jauh lebih baik,
ketika meniti ombak pemerintahan , buih cacian itu tidak berujung anarkis, karena perahu-perahu tidak boleh bocor, layar tak boleh sobek,
kemudi tak boleh patah dan semua tetap bersatu membawa kota Gorontalo ke arah
yang lebih baik. Semoga kota
Gorontalo suskes selalu ( Damay Pilihanku)..
Langganan:
Postingan (Atom)