Rabu, 24 Oktober 2012

Modul Seni dan Budaya Kelas VIII


BAB I
APRESIASI KARYA SENI TARI TUNGGAL NUSANTARA

A.    Jenis-jenis Karya Seni Tari Tunggal Nusantara
            Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari nusantara kita, yang diperagakan oleh seorang penari. Pada dasarnya istilah “tunggal” hanya untuk menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian sebaenarnya dapat ditarikan oleh seoarng penari atau kelompok.
            Dalam seni tari Nusantara dikenal juga jenis tari tunggal, tari berpasangan, tari kelompok dan sendratari.
            Jenis tari tunggal Nusantara yang begitu beragam pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok berikut ini :
  1. Tari Ritual
  2. Tari Keprajuritan
  3. Tari Perang
  4. Tari Pergaulan

Berikut ini beberapa contoh Tari Tunggal Nusantara :
  1. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
  2. Tari Gandrung dari Banyuwangi
  3. Tari Taledhek dari Jawa Timur
  4. Tari Gambyong dari Jawa Tengah
  5. Tari Cokek dari Jawa Barat
  6. Tari Batek Baris dari Sumbawa
  7. Tari kancet Papatay dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
  8. Tari Kancet Lasan dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
  9. Tari Leleng dari Kalimantan
  10. Tari Hudoq dari Kalimantan
  11. Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
  12. Tari Dewa Memanah dari Kutai Kertanegara
  13. Tari Srimpi dari Jawa Tengah
  14. Tari Bondhan dari Jawa Tengah
  15. Tari Golek Manis dari Jawa Tengah
  16. Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah
  17. Tari Mani Puren
  18. Tari Merak dari Sunda dan Bali
  19. Tari Pendet dari Bali

Tari pada dasarnya merupakan pengekspresian gagasan dalam bentuk gerak tubuh. Karena itu setiap gerak ritmis tubuh manusia menjadi symbol atau lambing suatu maksud. Unsur-unsur gerak, baik gerak bagian tubuh maupun gerak tubuh, tersebut terangkai menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan suatu gagasan  atau tema. Tema tersebutlah yang kemudian biasanya digunakan sebagai nama sebuah tarian.
Beragam tema dapat dibuat dalam tarian, misalnya seperti di bawah ini :
  1. Cerita tentang jenis binatang
Contohnya tari merak, tari kijang, tari garuda, dan sebagainya.
  1. Cerita tentang suatu peristiwa
Contohnya tari perang, tari penyambutan tamu, dan sebagainya
  1. Cerita tentang seorang tokoh
Contohnya tari gatotkaca, tari klomo, tari panji, dan sebgainya
  1. Nama sebuah benda yang dijadikan properti tari
Contohnya tari lilin, tari panah, tari payung, tari lenso dan sebagainya.

B.     Keunikan Seni Tari Tunggal Nusantara
Seni tari di Indonesia sangat beragam, baik dari segi gaya, gerak, maupun fungsinya. Keanekaragaman ini disebabkan oleh setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing.
Ciri khas/khusus tersebut dapat dilihat dari hal-hal berikut ini :
1.      Busana dan tata rias
2.      Alat yang digunakan
3.      Gerakan yang mendominasi
4.      Musik pengiring



Berikut ini beberapa contoh ciri tari tunggal daerah di wilayah Nusantara :
  1. Tari Kancet Papatay / Tari Perang
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan berperang melawan musuhnya. Gerkan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti pekikan si penari. Dalam tari ini penari menggunakan pakaian tradisional suku dayak Kenyah lengkap dengan peralatan perang seperti mandau, perisai, dan baju perang.
  1. Tari Kancet Ledo / Tari Gong
Jika tari Kancet Papatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis sebagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Penarinya menggunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong sehingga disebut juga tari gong.
  1. Tari Kancet Lasan
Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang, yaitu burung yang dimuliakan oleh masyarakat suku Dayak Kenyah. Karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari ini merupakan tari tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerakannya dengan kancet ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong da bulu-bulu burung enggang.
  1. Tari Tor-tor
Tari tor-tor adalah sebuah tarian dari daerah Batak yang merupakan tarian khas dengan gerakan tangan dan badan. Pada zaman dahulu tor-tor berfungsi sebagai pengisi acara adapt dan keagamaan (keyakinan nenek moyang sebelum adanya agama Islam).
  1. Tari Jaipong
Jaipongan atau tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudh moderen karena merupakan modofikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tai Jaipong dibawakan dengan iringan musik yang khas, yaitu Degung.

  1. Tari Tanggai
Tari tanggai merupakan salah satu tarian tradisional dari daerah Sumatera Selatan. Di dalam membawakan tari tanggai para penari menggunakan aksesoris berupa kuku panjang yang terbuat dari perak yang dipasang diujung jari para penari.
  1. Tari Gandrung Banyuwangi
Gandrung Banyuwangi berasal dari kata “gandrung” yang berarti tergila-gila atau cinta habis-habisan dalam bahasa Jawa. Gandrung sering di pentaskan pada berbagai acara seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan, dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan ini dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00). Tata busana penari gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali (Kerajaan Blambangan) yang nampak.
  1. Tari Gandrung Bali
Tari Gandrung di Bali sangat erat dengan perkembangan budaya masyarakat Desa Ketapian, Denpasar. Menurut sumber tari ini muncul sejak masa pemerintahan I Dewa Agung anom yang bergelar I Dewa Agung Mantuk Ring Petemon di Sukawati, abad XVIII atau 1800 masehi.

BAB II
EKSPRESI DIRI MELALUI
SENI TARI TUNGGAL NUSANTARA

A.    Pola Lantai Gerak Tari Tunggal Nusantara
Tari tradisional atau tari Nusantara adalah tari yang lahir dari lingkungan Keraton atau Kerajaan yang masih terikat dengan aturan-aturan tradisi. Diantaranya adalah aturan gerak tangan maupun pola lanntainya. Untuk menguasai tari tradisional diwajibkan menguasai aturan-aturan gerakan tersebut. Masing-masing daerah memiliki aturan-aturan sendiri.
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupaka teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Pada tari tunggal, pola lantai sangat ditentukan oleh arah gerak pergeseran seorang penari.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun pola lantai tari tunggal, yakni seperti berikut ini :
  1. Bentuk garis pergeseran (gerak)
Yang dimaksud dengan bentuk pergeseran atau gerak adalah bentuk garis gerak pada pola lantai. Ada dua jenis bentuk garis pergeseran, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pola lantai garis lurus yaitu gerak pergeseran penari menganut garis lurus.






 
     
     A                                                                                     B
Pergeseran posisi satu gerakan (dari A ke B) pada pola lantai dengan garis lurus.








 
                   
                   A                                                 B

Pergeseran posisi satu gerakan (dari A ke B) pada pola lantai dengan pola garis lengkung.
  1. Jumlah Perpindahan posisi
Unsur lain penyusunan pola lantai tari adalah dengan hitungan gerak perpindahan posisi menari. Perpindahan satu posisi ke posisi lain tersebut menciptakan sebuah ruang gerak sesuai yang diinginkan. Perhatikan contoh berikut ini :
Oval:  
 
                                                                         A                             D                                                                          
          A                                     D
                                                             1                                                         3

   1                                          3
                                                                        B                                 C
          B                                   C                                        2
                        2                                                                     
     
            Seorang penari di posisi A berpindah ke posisi B, kemudian ke osisi C dan terakhir ke posisi D. dengan demikian terjadi tiga kali perpindahan posisi.

Oval:  
 
          A                   4              D                           A                        4                    D


 


            1                                     3
                                                                        1                                                            3

                           2
      B                                          C                                   
                                                                        B                           2                        C

Seorang penari di posisi A berpindah ke posisi B, kemudian ke posisi C, diikuti berpindah ke D dan kembali ke posisi A (posisi awal). Dengan demikian terjadi empat kali perpindahan posisi.


BAB III
SENI TARI BERPASANGAN /
KELOMPOK NUSANTARA

A.    Identifikasi Tari Berpasangan / Kelompok Nusantara
      Seni dan budaya Nusantara dibedakan menjadi seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Untuk seni tari Nusantara dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari tunggal dan tari berpasangan / kelompok.
      Dalam sebuah kegiatan identifikasi suatu tari nusantara, setidaknya kita akan memperoleh informasi mengenai hal-hal berikut ini :
1.      Nama tarian
2.      Cirri-ciri khusus tari bersangkutan
3.      Pesan atau isi cerita dalam tari
4.      Aspek penampilan tari.

a.      Unsur-unsur tarian
Unsur yang ada dalam tarian tersebut, yaitu sebagai berikut :
1.      Kostum Penari
Beberapa tari memiliki nama (judul) dengan mengambil jenis kostum yang dikenakan pemainnya. Nama tari jenis ini biasanya berupa tari yang menggambarkan tokoh atau objek binatang, misalnya tari Gatotkaca-Pergiwati, Arjuna-cakil, Nakula-Sadewa, tari Barong, dan sebagainya.
2.      Gerakan Tari
Nama tari juga dapat diambil dari serangkaian gerakan yang dikandungnya, seperti tari kecak, tari perang, tari jaipong, tari lompat batu, tari oglek, tari leggo, tari lambik joget, dan lain-lain.
3.      Properti yang digunakan
Penamaan tari juga dapat dilakukan dari perlengkapan yang dipergunakan seperti tari ondel-ondel, tari kuda kepang, tari kuda lumping, tari reog, tari panah, tari paying, tari lilin, tari kipas, tari topeng, dan lain-lain.
 4.      Isi cerita
Nama tari yang diambil dari isi cerita misalnya tari gandrung, tari remo, tari pagar pengantin, tari inabar ila, tari Ramayana, tari gambyong, dan sebagainya.

b.      Contoh identifikasi Tari Berpasangan/Kelompok
Contoh identifikasi tari pasangan/kelompok berdasarkan penampilannya.
1.      Tari Poh Kipah
a.       Nama tari          :     Poh Kipah
b.      Asal Penari       :     Nanggroe Aceh Darussalam
c.       Penari                :     Delapan (8) penari wanita
d.      Kostum             :     Pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam
e.       Jenis gerakan    :     memukul kipas dengan irama tertentu
f.       Properti             :     kipas dari pelepah pinang yang dijalin tiga atau empat lapis sehingga bila dipukul menimbulkan suara tepukan yang nyaring.
g.      Isi tari (tema)    :     berisi pesan-pesan agama maupun pembangunan

2.      Tari Laweut
a.       Nama Tari         :     Laweut
b.      Asal Tari           :     Nanggroe Aceh Darussalam
c.       Penari                :     delapan penari wanita dengan satu syekh sebagai pemimpin gerak dan lagu
h.      Kostum             :     Pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam
d.      Jenis Gerakan   :     gerakan seperti gerakan tari seudati yang dinamis, hanya dilakukan penari wanita. Oleh karena itu, tari disebut pula seudati inong (seudati wanita)
e.       Isi tari (tema)    :     Syair-Syair berisi keimanan, kemasyarakatan, pembangunan.

B.     Apresiasi Tari Berpasangan / Kelompok Nusantara
Apresiasi adalah penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu. Mengapresiasi berarti menilai sesuatu (karya seni) dilihat dari aspek-aspeknya. Mengapresiasi karya seni tari berarti menilai karya seni tari dilihat dari unsur-unsur yang terdapat dalam seni tari. Unsure-unsur yang dinilai dapat dilihat dari kostum yang digunakan, jumlah penari, keserasian gerakan, dan sebagainya.

Jenis-jenis Seni Tari Berpasangan/Kelompok Nusantara
Indonesia memiliki beragam etnis dan suku bangsa. Setiap etnia tersebut pasti memiliki tari dan kebudayaan masing-masing. Dengan demikian, jenis tari Nusantara sangatlah banyak. Ada beberapa tari berpasangan Nusantara yang sangat terkenal, misalnya tari saman dari Nanggroe Aceh Darussalam dan tari kecak dari Bali.

a.      Tari Saman
Tari saman berasal dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Tarian ini dimainkan oleh penari-penari pria dengan posisi duduk bersaf-saf. Namun seiring dengan perkembangannya selain terdiri atas sejumlah penari pria, tari saman juga menghadirkan penari-penari wanita. Jumlah penari biasanya banyak, sampai berpuluh-puluh orang dan lebih. Lebih baik jika jumlah ini ganjil. Salah satu variasi gerakannya adalah gerakan-gerakan yang kadang-kadang dilakukan cepat sekali.
Syair (vocal) dibawakan oleh seorang syekh atau dalang yang biasa duduk di tengah-tengah deretan penari. Kostum yang dipakai para penari merupakan pakaian khas Nanggroe Aceh Darussalam dengan bulang teleng di kepala, baju dan celana khas NAD. Dikenakan juga sarung yang melilit di pinggang masing-masing penari.
Di Aceh Utara dimana para penari tidakn puas dengan posisi duduk saja, tari saman berkembang menjadi tari seudati, sedangkan di Aceh Tengah pengolahan lebih ditekankan kepada lagu,tari saman berkembang menjadi didong. Syarat pokok melakukan tari saman adalah posisinya yang selalu berderet. Pertunjukan tari saman selalu dipertandingkan, baik dalam rangka peringatan Maulid Nabi, dalam sebuah acara perkawinan, atau dalam acara lainnya.


b.      Wayang Orang Sriwedari
Wayang orang atau wayang wong di Surakarta lahir pada zaman Sri Mangkunegoro I, yaitu pada masa beliau masih bergelar Pangeran Sambernyowo. Jenis kesenian itu tumbuh dan berkembang serta mencapai puncaknya pada masa Mangkunegoro VII. Setelah didirikannya sekolah tari pada masa itu, sehingga lahirlah penari-penari professional yang jumlahnya tidak sedikit. Sehingga muncullah perkumpulan-perkempulan wayang wong di luar istana. Wayang wong diluar istana tidak dipertunjukkan dalam pendopo yang tidak memiliki perlengkapan, melainkan diselenggarakan diatas pentas prosenium lengkap dengan perlengkapan serta gebernya dan diperuntukkan untuk umum.
Backdrops dan wings dihias (dicat) bsecara realistic, menggambarkan ruangan-ruangan istana, gapura keratin, dan alun-alun, jalan desa dengan hamparan padi di kanan kiri serta gunung yang menjulang tinggi atau hutan lebat.
Yang istimewa dari tari ini adalah karena para penari wayang wong itu bukan saja harus tahu jalannya lakon, melainkan ia pun harus tahu akan watak peran yang dibawakannya.
Wayang wong sebenarnya merupakann semacam sandiwara, bahkan hampir semacam opera dengan mengambil lakon dari wayang purwa. Wayang wong Sriwedari dari solo adalah salah satu wayang wong yang paling terkenal dan paling tua.

c.       Bedaya Arjunawiwaha
        Bedaya merupakan tarian wanita yang terdiri atas Sembilan penari. Pada zaman Sultan Agung (abad ke-17) telah disebut bedaya ketawang lestari di keraton Surakarta. Meskipun tarian ini merupakan tarian kelompok dengan gaya tari yang sama serta pakaian yang sama pula, masing-masing penari mempunyai perbedaan tugas sesuai dengan pola lantainya yang sudah mapan dan sesuai pula dengan cerita yang dibawakan. Tiga bagian tari ini adalah kapang-kapang maju, tarian pokok terdiri atas tari permulaan dan tari enjeran. Dan kapang-kapang mundur.

d.      Wayang Wong Arjunawiwaha
        Sebenarnya jenis tarian lakon Arjunawiwaha dalam bedaya dengan wayang wong adalah sama. Perbedaan keduanya adalah pada pengambilan bagian cerita.
        Bedaya Arjunawiwaha hanya mengambil sesuatu dalam cerita, sementara Arjunawiwaha dalam wayang orang sangat menonjolkan watak-watak dan jalan cerita secara keseluruhan.

e.       Tari Srimpi
        Yang khas dalam rangkaian gendhing yang mengiringi tari srimpi ini adalah karena dua pathet dalam laras slendro, yaitu pathet sanga dan pathet manyura telah disatukan dalam komposisi gendhing secara utuh bersambung.
        Tari srimpi ini diciptakan pada zaman Sultan Hamengku Buwono V (1822-1855), dikenal dengan nama “Srmpi Hadi Wulangun Bronto”, yaitu kisah asmara yang luhur antara dewi Renggowati dari Bojonegoro dengan prabu Anglingdarma dari Malowopati. Sekarang lebih dikenal dengan sebutan Srimpi renggowati.

f.        Tari Topeng Malang
        Tari topeng Malang yang sering disebut wayang topeng, sekarang terdapat di beberapa desa di sekitar Kota Malang. Pertunjukan yang biasanya diselenggarakan untuk memeriahkan pernikahan, khitanan, kaulan (khaul) dan semacam itu, bisa dilakukan siang atau malam hari. Jika siang hari, pertunjukan dilangsungkan mulai pukul 09.00-17.00. kalau malam hari, pertunjukkan berlangsung sejak pukul 21.00 sampai pukul 05.00. kadang-kadang dipersingkat dua atau tiga jam saja.
        Para pelakunya laki-laki saja, tokoh putrid pun dimainkan oleh laki-lak. Semuanya memakai topeng. Sebuah rombongan umumnya terdiri atas tujuh samapai sepuluh orang penari yang memerankan 25-30 tokoh topeng.
        Dalam wayang topeng, semua percakapan dilakukan oleh dalang, sedangkan para penari hanya bergerak menyesuaikan diri dengan percakapan itu. Hanya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Bagong, dan Potrojoyo yang boleh mengucapkan dialog sendiri.
g.      Tari Kecak
        Tari kecak berasal dari Bali. Tari kecak merupakan sebuah pertunjukan seni khas Bali yang sudah terkenal di penjuru dunia. Tari kecak pertama kali dilakukan sekitar tahun 1930. Lagunya diambil dari ritual Sanghyang kuno yang sampai hari ini masih dilakukan dibeberapa desa.
        Yang membuat tari kecak begitu istimewa adalah semua musikmdan suara berasal dari manusia. Suara manusia yang kompak dan beruntun membuat suasana benar-benar hidup.
        Tari kecak bercerita tentang kisah Ramayana. Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, Sugriwa dan nama-nama lain muncul dalam wujud penari. Tarian kecak ini diakhiri oleh penari yang menjadi Hanoman menendang sabut yang sedang terbakar. Bagian ini dikenal dengan tarian api atau fire dance.

h.      Kuda Gepang Siba Kalimantan Selatan
        Tari kuda gepang berasal dari Desa barikin dan Kayubawang, kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tari ini dipergelarkan siang hari, pada upacara mengantar pengsntin pria. Cirri khas gersk tari ini adalah dinamis dank eras, serta mempunyai refleksi pada ujung gerakan.
Karawitan
        Lagu iringan kuda gepang selalu dengan irama peperangan gamelan saracikan, yang terdiri atas perang liam dan racikan. Gamelan ini dibuat dari besi yang ditempa dan larasnya diteliti olah ahlinya.
Kategori tari kuda gepang
        Secara umum kategori tari kuda gepang terdiri dari tiga bagian berikut ini, yaitu :
1.      Tari kekibaran ialah tari kegagahan perseorangan yang tampil berurutan
2.      Tari raja ialah tari yang berfungsi sebagai pemimpin pasukan kuda gepang.
3.      Igaal anak ialah tari keseragaman gerakan ketangkasan menunggang kuda ( memainkan kuda gepang dimana unsur japin tampak masuk dan berpengaruh ).
i.        Tabar Ilaa
        Di Maluku ketika orang belum mengenal tulisan, sejarah, adat istiadat dan peristiwa-peristiwa lain, diwariskan sebuah tarian melalui syair berlagu yang di Maluku Tenggara disebut tan lain, kapata di Maluku Tengah, dan kabata di Maluku Utara.
        Syair berlagu yang diucapkan dalam bahasa daerah ini sebagian besar terdiri atas kata-kata sandi yang bernilai religious magis serta merupakan ungkapan yang padat menggambarkan peristiwa-peristiwa penting.

j.        Panas Pela
        Pela adalah salah satu bentuk kekerabatan antara dua negeri atau lebih di Maluku. Ikrar pela dinyatakan sebagai penyelesaiaan suatu masalah priinsipiil yang berhubungan dengan manusia dan masalahnya.

 
BAB IV
EKSPRESI KARYA SENI TARI

A.    Pola Lantai Gerak tari Berpasangan / Kelompok
      Pada tari berpasangan/kelompok, pola lantai juga mencakup komposisi penari di suatu ruang.








 







      Gambar diatas menunjukkan beberapa contoh bagan atau skema posisi pola lantai tarian dengan jumlah penari tiga orang.












 














      Beberapa posisi pola lantai yang menggambarkan posisi tari dengan lima penari dalam sebuah ruang.




















 














      Beberapa posisi lantai yang menggambarkan posisi tari dengan enam penari dalam sebuah ruang.

B.     Merencanakan dan Mementaskan Tari Nusantara
      Pementasan tari merupakan sebuah kegiatan seni yang bersifat kompleks. Yang dimaksud kompleks disini adalah kegiatan yang meliputi beberapa unsur. Meskipun intintari adalah rangkaian gerak ritmis tubuh yang bertujuan, sebuah penampilan tari perlu didukung oleh unsur lain. Tanpa dukungan unsur lain, sebuah penampilan tari tidak akan berhasil. Unsur-unsur itu ialah :
·         Tata rias (make up)
·         Kostum
·         Perlengkapan, dan
·         Musik pengiring

Penampilan tari membutuhkan sebuah perencanaan. Langkah-langkah perencanaan pementasan tari adalah sebagai berikut :
1.      Memilih Jenis tarian yang akan ditampilkan
Menentukan tari nusantara, baik tari tunggal atau berpasangan/kelompok. Pemilihan disesuaikan dengan jumlah penari yang akan tampil.
2.      Merancang pola Lantai yang akan dipakai.
Merancang pola lantai sesuai dengan jum;ah penari yang akan tampil. Rancangan pola lantai mencakup pola pergeseran penari secara individual, mauoun pola posisi penari secara kelompok. Pengaturan pola lantai disesuaikan dengan ruang yang akan digunakan.
3.      Memilih Musik Pengiring
Pemilihan music pengiring harus disesuaikan dengan irama dan tema tarian.
4.      Menyiapkan jenis tata rias
Tata rias berfungsi untuk menunjukkan karakter tokoh yang ada dalam tema tarian. Sehingga, tat arias disesuaikan dengan tesa tarian.
5.      Menyiapkan kostum yang sesuai
Fungsi kostum sama dengan tata rias, yaitu untuk mendukung atau memperjelas tema tarian.
6.      Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Perlengkapan disiapkan untuk tari-tari tertentu saja karena tidak semua jenis tari membutuhkan perlengkapan seperti panah, keris, lilin, paying, gada dan sebagainya.
















1 komentar:

  1. saya mencari pola tari manipuren berpasangan . tapi kok tidak ada yaaaaa.
    saya sangat berterima kasih kalau bapak Nurhadi mau mem posting pola tari yang saya cari. makasih buaaaaanyakkkkkkk....

    BalasHapus