BAB I
APRESIASI KARYA SENI TARI TUNGGAL NUSANTARA
A. Jenis-jenis Karya Seni Tari Tunggal
Nusantara
Tari
tunggal nusantara adalah jenis tari dari nusantara kita, yang diperagakan oleh
seorang penari. Pada dasarnya istilah “tunggal” hanya untuk menunjukkan jumlah
penari saja. Sementara jenis tarian sebaenarnya dapat ditarikan oleh seoarng
penari atau kelompok.
Dalam
seni tari Nusantara dikenal juga jenis tari tunggal, tari berpasangan, tari
kelompok dan sendratari.
Jenis
tari tunggal Nusantara yang begitu beragam pada dasarnya dapat diklasifikasikan
menjadi empat kelompok berikut ini :
- Tari Ritual
- Tari Keprajuritan
- Tari Perang
- Tari Pergaulan
Berikut ini beberapa contoh Tari
Tunggal Nusantara :
- Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
- Tari Gandrung dari Banyuwangi
- Tari Taledhek dari Jawa Timur
- Tari Gambyong dari Jawa Tengah
- Tari Cokek dari Jawa Barat
- Tari Batek Baris dari Sumbawa
- Tari kancet Papatay dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
- Tari Kancet Lasan dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
- Tari Leleng dari Kalimantan
- Tari Hudoq dari Kalimantan
- Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
- Tari Dewa Memanah dari Kutai Kertanegara
- Tari Srimpi dari Jawa Tengah
- Tari Bondhan dari Jawa Tengah
- Tari Golek Manis dari Jawa Tengah
- Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah
- Tari Mani Puren
- Tari Merak dari Sunda dan Bali
- Tari Pendet dari Bali
Tari pada dasarnya merupakan pengekspresian gagasan
dalam bentuk gerak tubuh. Karena itu setiap gerak ritmis tubuh manusia menjadi
symbol atau lambing suatu maksud. Unsur-unsur gerak, baik gerak bagian tubuh
maupun gerak tubuh, tersebut terangkai menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan
suatu gagasan atau tema. Tema
tersebutlah yang kemudian biasanya digunakan sebagai nama sebuah tarian.
Beragam tema dapat dibuat dalam tarian, misalnya
seperti di bawah ini :
- Cerita tentang jenis binatang
Contohnya
tari merak, tari kijang, tari garuda, dan sebagainya.
- Cerita tentang suatu peristiwa
Contohnya
tari perang, tari penyambutan tamu, dan sebagainya
- Cerita tentang seorang tokoh
Contohnya
tari gatotkaca, tari klomo, tari panji, dan sebgainya
- Nama sebuah benda yang dijadikan properti tari
Contohnya
tari lilin, tari panah, tari payung, tari lenso dan sebagainya.
B. Keunikan Seni Tari Tunggal Nusantara
Seni tari di Indonesia
sangat beragam, baik dari segi gaya, gerak, maupun fungsinya. Keanekaragaman
ini disebabkan oleh setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing.
Ciri khas/khusus tersebut dapat dilihat dari hal-hal
berikut ini :
1.
Busana dan tata rias
2.
Alat yang digunakan
3.
Gerakan yang mendominasi
4.
Musik pengiring
Berikut ini beberapa contoh
ciri tari tunggal daerah di wilayah Nusantara :
- Tari Kancet Papatay / Tari Perang
Tarian
ini menceritakan tentang seorang pahlawan berperang melawan musuhnya. Gerkan
tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti
pekikan si penari. Dalam tari ini penari menggunakan pakaian tradisional suku
dayak Kenyah lengkap dengan peralatan perang seperti mandau, perisai, dan baju
perang.
- Tari Kancet Ledo / Tari Gong
Jika
tari Kancet Papatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah,
sebaliknya tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis sebagai
sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Penarinya menggunakan
pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang
rangkaian bulu-bulu ekor burung enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas
sebuah gong sehingga disebut juga tari gong.
- Tari Kancet Lasan
Tarian
ini menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang, yaitu burung yang
dimuliakan oleh masyarakat suku Dayak Kenyah. Karena dianggap sebagai tanda
keagungan dan kepahlawanan. Tari ini merupakan tari tunggal wanita suku Dayak
Kenyah yang sama gerakannya dengan kancet ledo, namun si penari tidak mempergunakan
gong da bulu-bulu burung enggang.
- Tari Tor-tor
Tari
tor-tor adalah sebuah tarian dari daerah Batak yang merupakan tarian khas
dengan gerakan tangan dan badan. Pada zaman dahulu tor-tor berfungsi sebagai
pengisi acara adapt dan keagamaan (keyakinan nenek moyang sebelum adanya agama
Islam).
- Tari Jaipong
Jaipongan
atau tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudh moderen karena
merupakan modofikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu
Ketuk Tilu. Tai Jaipong dibawakan dengan iringan musik yang khas, yaitu Degung.
- Tari Tanggai
Tari
tanggai merupakan salah satu tarian tradisional dari daerah Sumatera Selatan.
Di dalam membawakan tari tanggai para penari menggunakan aksesoris berupa kuku
panjang yang terbuat dari perak yang dipasang diujung jari para penari.
- Tari Gandrung Banyuwangi
Gandrung
Banyuwangi berasal dari kata “gandrung” yang berarti tergila-gila atau cinta
habis-habisan dalam bahasa Jawa. Gandrung sering di pentaskan pada berbagai
acara seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan, dan acara-acara
resmi maupun tak resmi lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan ini dimulai
sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul
04.00). Tata busana penari gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian
bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali (Kerajaan Blambangan) yang nampak.
- Tari Gandrung Bali
Tari
Gandrung di Bali sangat erat dengan perkembangan budaya masyarakat Desa
Ketapian, Denpasar. Menurut sumber tari ini muncul sejak masa pemerintahan I
Dewa Agung anom yang bergelar I Dewa Agung Mantuk Ring Petemon di Sukawati,
abad XVIII atau 1800 masehi.
BAB II
EKSPRESI DIRI MELALUI
SENI TARI TUNGGAL NUSANTARA
A. Pola Lantai Gerak Tari Tunggal Nusantara
Tari tradisional atau tari Nusantara adalah tari yang
lahir dari lingkungan Keraton atau Kerajaan yang masih terikat dengan
aturan-aturan tradisi. Diantaranya adalah aturan gerak tangan maupun pola
lanntainya. Untuk menguasai tari tradisional diwajibkan menguasai aturan-aturan
gerakan tersebut. Masing-masing daerah memiliki aturan-aturan sendiri.
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh
seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah
ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupaka teknik blocking
(penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat
posisi dalam sebuah ruang gerak. Pada tari tunggal, pola lantai sangat
ditentukan oleh arah gerak pergeseran seorang penari.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
pola lantai tari tunggal, yakni seperti berikut ini :
- Bentuk garis pergeseran (gerak)
Yang
dimaksud dengan bentuk pergeseran atau gerak adalah bentuk garis gerak pada
pola lantai. Ada dua jenis bentuk garis pergeseran, yaitu garis lurus dan garis
lengkung. Pola lantai garis lurus yaitu gerak pergeseran penari menganut garis
lurus.
A
B
Pergeseran posisi satu gerakan (dari A
ke B) pada pola lantai dengan garis lurus.
A B
Pergeseran posisi satu gerakan (dari A ke B) pada pola
lantai dengan pola garis lengkung.
- Jumlah Perpindahan posisi
Unsur lain penyusunan pola lantai tari
adalah dengan hitungan gerak perpindahan posisi menari. Perpindahan satu posisi
ke posisi lain tersebut menciptakan sebuah ruang gerak sesuai yang diinginkan.
Perhatikan contoh berikut ini :
A D
A D
1 3
1 3
B C
B C 2
2
Seorang
penari di posisi A berpindah ke posisi B, kemudian ke osisi C dan terakhir ke
posisi D. dengan demikian terjadi tiga kali perpindahan posisi.
A 4 D A 4 D
1 3
1 3
2
B C
B 2 C
Seorang penari di posisi A berpindah ke posisi B, kemudian ke posisi C,
diikuti berpindah ke D dan kembali ke posisi A (posisi awal). Dengan demikian
terjadi empat kali perpindahan posisi.
BAB III
SENI TARI BERPASANGAN /
KELOMPOK NUSANTARA
A. Identifikasi Tari Berpasangan / Kelompok
Nusantara
Seni dan
budaya Nusantara dibedakan menjadi seni rupa, seni musik, seni tari dan seni
teater. Untuk seni tari Nusantara dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari tunggal
dan tari berpasangan / kelompok.
Dalam
sebuah kegiatan identifikasi suatu tari nusantara, setidaknya kita akan
memperoleh informasi mengenai hal-hal berikut ini :
1.
Nama tarian
2.
Cirri-ciri khusus tari bersangkutan
3.
Pesan atau isi cerita dalam tari
4.
Aspek penampilan tari.
a. Unsur-unsur tarian
Unsur
yang ada dalam tarian tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Kostum Penari
Beberapa tari memiliki nama (judul)
dengan mengambil jenis kostum yang dikenakan pemainnya. Nama tari jenis ini
biasanya berupa tari yang menggambarkan tokoh atau objek binatang, misalnya
tari Gatotkaca-Pergiwati, Arjuna-cakil, Nakula-Sadewa, tari Barong, dan
sebagainya.
2. Gerakan Tari
Nama tari juga dapat diambil dari
serangkaian gerakan yang dikandungnya, seperti tari kecak, tari perang, tari
jaipong, tari lompat batu, tari oglek, tari leggo, tari lambik joget, dan
lain-lain.
3. Properti yang digunakan
Penamaan tari juga dapat dilakukan dari
perlengkapan yang dipergunakan seperti tari ondel-ondel, tari kuda kepang, tari
kuda lumping, tari reog, tari panah, tari paying, tari lilin, tari kipas, tari
topeng, dan lain-lain.
4. Isi cerita
Nama tari yang diambil dari isi
cerita misalnya tari gandrung, tari remo, tari pagar pengantin, tari inabar
ila, tari Ramayana, tari gambyong, dan sebagainya.
b. Contoh identifikasi Tari
Berpasangan/Kelompok
Contoh identifikasi tari pasangan/kelompok berdasarkan
penampilannya.
1.
Tari Poh
Kipah
a. Nama
tari : Poh Kipah
b. Asal
Penari : Nanggroe Aceh Darussalam
c. Penari
: Delapan (8) penari wanita
d. Kostum
: Pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam
e. Jenis
gerakan : memukul kipas dengan irama tertentu
f.
Properti : kipas dari pelepah pinang yang dijalin tiga
atau empat lapis sehingga bila dipukul menimbulkan suara tepukan yang nyaring.
g. Isi
tari (tema) : berisi pesan-pesan agama maupun pembangunan
2.
Tari Laweut
a.
Nama Tari : Laweut
b.
Asal Tari : Nanggroe Aceh Darussalam
c.
Penari : delapan penari wanita dengan satu syekh
sebagai pemimpin gerak dan lagu
h.
Kostum : Pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam
d.
Jenis Gerakan : gerakan seperti gerakan tari seudati yang
dinamis, hanya dilakukan penari wanita. Oleh karena itu, tari disebut pula
seudati inong (seudati wanita)
e.
Isi tari (tema) : Syair-Syair berisi keimanan,
kemasyarakatan, pembangunan.
B. Apresiasi Tari Berpasangan / Kelompok
Nusantara
Apresiasi adalah penilaian atau penghargaan terhadap
sesuatu. Mengapresiasi berarti menilai sesuatu (karya seni) dilihat dari
aspek-aspeknya. Mengapresiasi karya seni tari berarti menilai karya seni tari
dilihat dari unsur-unsur yang terdapat dalam seni tari. Unsure-unsur yang
dinilai dapat dilihat dari kostum yang digunakan, jumlah penari, keserasian
gerakan, dan sebagainya.
Jenis-jenis Seni Tari
Berpasangan/Kelompok Nusantara
Indonesia memiliki beragam etnis dan suku bangsa.
Setiap etnia tersebut pasti memiliki tari dan kebudayaan masing-masing. Dengan
demikian, jenis tari Nusantara sangatlah banyak. Ada beberapa tari berpasangan
Nusantara yang sangat terkenal, misalnya tari saman dari Nanggroe Aceh
Darussalam dan tari kecak dari Bali.
a. Tari Saman
Tari saman berasal dari daerah Nanggroe Aceh
Darussalam. Tarian ini dimainkan oleh penari-penari pria dengan posisi duduk
bersaf-saf. Namun seiring dengan perkembangannya selain terdiri atas sejumlah
penari pria, tari saman juga menghadirkan penari-penari wanita. Jumlah penari
biasanya banyak, sampai berpuluh-puluh orang dan lebih. Lebih baik jika jumlah
ini ganjil. Salah satu variasi gerakannya adalah gerakan-gerakan yang
kadang-kadang dilakukan cepat sekali.
Syair (vocal) dibawakan oleh seorang syekh
atau dalang yang biasa duduk di tengah-tengah deretan penari. Kostum yang
dipakai para penari merupakan pakaian khas Nanggroe Aceh Darussalam dengan
bulang teleng di kepala, baju dan celana khas NAD. Dikenakan juga sarung yang
melilit di pinggang masing-masing penari.
Di Aceh Utara dimana para penari tidakn puas
dengan posisi duduk saja, tari saman berkembang menjadi tari seudati, sedangkan
di Aceh Tengah pengolahan lebih ditekankan kepada lagu,tari saman berkembang
menjadi didong. Syarat pokok melakukan tari saman adalah posisinya yang selalu
berderet. Pertunjukan tari saman selalu dipertandingkan, baik dalam rangka peringatan
Maulid Nabi, dalam sebuah acara perkawinan, atau dalam acara lainnya.
b. Wayang Orang Sriwedari
Wayang orang atau wayang wong di Surakarta lahir pada zaman
Sri Mangkunegoro I, yaitu pada masa beliau masih bergelar Pangeran Sambernyowo.
Jenis kesenian itu tumbuh dan berkembang serta mencapai puncaknya pada masa
Mangkunegoro VII. Setelah didirikannya sekolah tari pada masa itu, sehingga
lahirlah penari-penari professional yang jumlahnya tidak sedikit. Sehingga
muncullah perkumpulan-perkempulan wayang wong di luar istana. Wayang wong
diluar istana tidak dipertunjukkan dalam pendopo yang tidak memiliki
perlengkapan, melainkan diselenggarakan diatas pentas prosenium lengkap dengan
perlengkapan serta gebernya dan diperuntukkan untuk umum.
Backdrops dan wings dihias (dicat) bsecara realistic,
menggambarkan ruangan-ruangan istana, gapura keratin, dan alun-alun, jalan desa
dengan hamparan padi di kanan kiri serta gunung yang menjulang tinggi atau
hutan lebat.
Yang istimewa dari tari ini adalah karena para penari wayang
wong itu bukan saja harus tahu jalannya lakon, melainkan ia pun harus tahu akan
watak peran yang dibawakannya.
Wayang wong sebenarnya merupakann semacam
sandiwara, bahkan hampir semacam opera dengan mengambil lakon dari wayang
purwa. Wayang wong Sriwedari dari solo adalah salah satu wayang wong yang
paling terkenal dan paling tua.
c. Bedaya Arjunawiwaha
Bedaya merupakan
tarian wanita yang terdiri atas Sembilan penari. Pada zaman Sultan Agung (abad
ke-17) telah disebut bedaya ketawang lestari di keraton Surakarta. Meskipun
tarian ini merupakan tarian kelompok dengan gaya tari yang sama serta pakaian
yang sama pula, masing-masing penari mempunyai perbedaan tugas sesuai dengan
pola lantainya yang sudah mapan dan sesuai pula dengan cerita yang dibawakan.
Tiga bagian tari ini adalah kapang-kapang maju, tarian pokok terdiri atas tari
permulaan dan tari enjeran. Dan kapang-kapang mundur.
d. Wayang Wong Arjunawiwaha
Sebenarnya jenis
tarian lakon Arjunawiwaha dalam bedaya dengan wayang wong adalah sama. Perbedaan
keduanya adalah pada pengambilan bagian cerita.
Bedaya
Arjunawiwaha hanya mengambil sesuatu dalam cerita, sementara Arjunawiwaha dalam
wayang orang sangat menonjolkan watak-watak dan jalan cerita secara
keseluruhan.
e. Tari Srimpi
Yang khas dalam
rangkaian gendhing yang mengiringi tari srimpi ini adalah karena dua pathet
dalam laras slendro, yaitu pathet sanga dan pathet manyura telah disatukan
dalam komposisi gendhing secara utuh bersambung.
Tari srimpi ini
diciptakan pada zaman Sultan Hamengku Buwono V (1822-1855), dikenal dengan nama
“Srmpi Hadi Wulangun Bronto”, yaitu kisah asmara yang luhur antara dewi
Renggowati dari Bojonegoro dengan prabu Anglingdarma dari Malowopati. Sekarang
lebih dikenal dengan sebutan Srimpi renggowati.
f.
Tari Topeng
Malang
Tari topeng
Malang yang sering disebut wayang topeng, sekarang terdapat di beberapa desa di
sekitar Kota Malang. Pertunjukan yang biasanya diselenggarakan untuk
memeriahkan pernikahan, khitanan, kaulan (khaul) dan semacam itu, bisa
dilakukan siang atau malam hari. Jika siang hari, pertunjukan dilangsungkan
mulai pukul 09.00-17.00. kalau malam hari, pertunjukkan berlangsung sejak pukul
21.00 sampai pukul 05.00. kadang-kadang dipersingkat dua atau tiga jam saja.
Para pelakunya
laki-laki saja, tokoh putrid pun dimainkan oleh laki-lak. Semuanya memakai
topeng. Sebuah rombongan umumnya terdiri atas tujuh samapai sepuluh orang
penari yang memerankan 25-30 tokoh topeng.
Dalam wayang
topeng, semua percakapan dilakukan oleh dalang, sedangkan para penari hanya
bergerak menyesuaikan diri dengan percakapan itu. Hanya tokoh-tokoh punakawan
seperti Semar, Bagong, dan Potrojoyo yang boleh mengucapkan dialog sendiri.
g. Tari Kecak
Tari kecak
berasal dari Bali. Tari kecak merupakan sebuah pertunjukan seni khas Bali yang
sudah terkenal di penjuru dunia. Tari kecak pertama kali dilakukan sekitar
tahun 1930. Lagunya diambil dari ritual Sanghyang kuno yang sampai hari ini
masih dilakukan dibeberapa desa.
Yang membuat tari
kecak begitu istimewa adalah semua musikmdan suara berasal dari manusia. Suara
manusia yang kompak dan beruntun membuat suasana benar-benar hidup.
Tari kecak
bercerita tentang kisah Ramayana. Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, Sugriwa dan
nama-nama lain muncul dalam wujud penari. Tarian kecak ini diakhiri oleh penari
yang menjadi Hanoman menendang sabut yang sedang terbakar. Bagian ini dikenal
dengan tarian api atau fire dance.
h. Kuda Gepang Siba Kalimantan Selatan
Tari kuda gepang
berasal dari Desa barikin dan Kayubawang, kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tari
ini dipergelarkan siang hari, pada upacara mengantar pengsntin pria. Cirri khas
gersk tari ini adalah dinamis dank eras, serta mempunyai refleksi pada ujung
gerakan.
Karawitan
Lagu iringan
kuda gepang selalu dengan irama peperangan gamelan saracikan, yang terdiri atas
perang liam dan racikan. Gamelan ini dibuat dari besi yang ditempa dan larasnya
diteliti olah ahlinya.
Kategori tari kuda gepang
Secara umum
kategori tari kuda gepang terdiri dari tiga bagian berikut ini, yaitu :
1. Tari
kekibaran ialah tari kegagahan perseorangan yang tampil berurutan
2. Tari
raja ialah tari yang berfungsi sebagai pemimpin pasukan kuda gepang.
3. Igaal
anak ialah tari keseragaman gerakan ketangkasan menunggang kuda ( memainkan
kuda gepang dimana unsur japin tampak masuk dan berpengaruh ).
i.
Tabar Ilaa
Di Maluku ketika
orang belum mengenal tulisan, sejarah, adat istiadat dan peristiwa-peristiwa
lain, diwariskan sebuah tarian melalui syair berlagu yang di Maluku Tenggara disebut
tan lain, kapata di Maluku Tengah, dan kabata di Maluku Utara.
Syair berlagu
yang diucapkan dalam bahasa daerah ini sebagian besar terdiri atas kata-kata
sandi yang bernilai religious magis serta merupakan ungkapan yang padat
menggambarkan peristiwa-peristiwa penting.
j.
Panas Pela
Pela adalah
salah satu bentuk kekerabatan antara dua negeri atau lebih di Maluku. Ikrar
pela dinyatakan sebagai penyelesaiaan suatu masalah priinsipiil yang
berhubungan dengan manusia dan masalahnya.
BAB IV
EKSPRESI KARYA SENI TARI
A. Pola Lantai Gerak tari Berpasangan /
Kelompok
Pada tari berpasangan/kelompok, pola
lantai juga mencakup komposisi penari di suatu ruang.
Gambar diatas menunjukkan beberapa contoh
bagan atau skema posisi pola lantai tarian dengan jumlah penari tiga orang.
Beberapa posisi pola lantai yang
menggambarkan posisi tari dengan lima penari dalam sebuah ruang.
Beberapa posisi lantai yang menggambarkan
posisi tari dengan enam penari dalam sebuah ruang.
B. Merencanakan dan Mementaskan Tari Nusantara
Pementasan tari merupakan sebuah kegiatan
seni yang bersifat kompleks. Yang dimaksud kompleks disini adalah kegiatan yang
meliputi beberapa unsur. Meskipun intintari adalah rangkaian gerak ritmis tubuh
yang bertujuan, sebuah penampilan tari perlu didukung oleh unsur lain. Tanpa
dukungan unsur lain, sebuah penampilan tari tidak akan berhasil. Unsur-unsur
itu ialah :
·
Tata rias (make up)
·
Kostum
·
Perlengkapan, dan
·
Musik pengiring
Penampilan tari membutuhkan sebuah
perencanaan. Langkah-langkah perencanaan pementasan tari adalah sebagai berikut
:
1.
Memilih Jenis tarian yang akan ditampilkan
Menentukan tari nusantara, baik tari tunggal atau berpasangan/kelompok.
Pemilihan disesuaikan dengan jumlah penari yang akan tampil.
2.
Merancang pola Lantai yang akan dipakai.
Merancang pola lantai sesuai dengan jum;ah penari yang akan
tampil. Rancangan pola lantai mencakup pola pergeseran penari secara individual,
mauoun pola posisi penari secara kelompok. Pengaturan pola lantai disesuaikan
dengan ruang yang akan digunakan.
3.
Memilih Musik Pengiring
Pemilihan music pengiring harus disesuaikan dengan irama dan
tema tarian.
4.
Menyiapkan jenis tata rias
Tata rias berfungsi untuk menunjukkan karakter tokoh yang ada
dalam tema tarian. Sehingga, tat arias disesuaikan dengan tesa tarian.
5.
Menyiapkan kostum yang sesuai
Fungsi kostum sama dengan tata rias, yaitu untuk mendukung
atau memperjelas tema tarian.
6.
Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Perlengkapan disiapkan untuk tari-tari tertentu saja karena
tidak semua jenis tari membutuhkan perlengkapan seperti panah, keris, lilin,
paying, gada dan sebagainya.
saya mencari pola tari manipuren berpasangan . tapi kok tidak ada yaaaaa.
BalasHapussaya sangat berterima kasih kalau bapak Nurhadi mau mem posting pola tari yang saya cari. makasih buaaaaanyakkkkkkk....