Rabu, 24 Oktober 2012

Modul SBK Semester Ganjil Kelas VII


SENI RUPA

Pengertian Seni
Seni adalah ungkapan perasaan seseorang yang di tuangkan ke  dalam kreasi dalam bentuk  gerak, rupa , nada, syair yang mengandung unsur–unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
Adapun pengertian seni dari beberapa tokoh, diantaranya sebagai berikut :
1.     Achdiat Kartamihardja berpendapat bahwa seni adalah aktivitas rohani manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya.
2.     Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendapatnya, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan bersifat indah sehingga mampu menggerakkan jiwa dan perasaan.
3.     Thomas Munro berpendapat bahwa seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup segala tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi, baik yang rasional maupun irasional.
Dari beberapa pendapat diatas menunjukkan bahwa seni sebagai hasil ciptaan manusia yang mengandung keindahan. Dua unsur pokok seni yang harus kita ketahui, pertama seni sebagai hasil karya manusia dan kedua, seni mengandung unsur keindahan.

Macam - Macam Seni :
1.     Seni Rupa
Seni  rupa itu adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan  media yang bisa di tangkap  mata dan di rasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategorikan yakni seni rupa murni , kriya dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Dalam seni rupa ada tiga komponen seni yang menjadi pertimbangan, yaitu tema, bentuk, dan isi atau makna simbolik. Tema merupakan pokok permasalahan yang digunakan sebagai dasar dalam berkarya, sedangkan bentuk merupakan wujud visual sebuah karya seni rupa yang disusun untuk mengungkapkan makna tertentu.
Bentuk-bentuk karya seni rupa berdasarkan ukuran (dimensi) dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini :
a.     Seni Rupa Dua Dimensi (2D)
Seni rupa dua dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar, berbentuk bidang, seperti lukisan, karikatur, batik, ilustrasi dan grafis.
b.     Seni Rupa Tiga Dimensi (3D)
Seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi sehingga berbentuk bangun atau ruang (volume), seperti patung, bangunan (bangunan arsitektur), seni instalasi dan keramik. Seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai arah.
c.     Seni Relief
Seni relief merupakan seni rupa yang berada diantara seni rupa dua dimensi dengan seni rupa tiga dimensi sehingga memiliki ketebalan. Contohnya seni ukir Jepara, seni relief Candi Borobudur, dan seni relief Candi Prambanan. Karya seni relief hanya dapat dinikmati dari satu arah (muka).

Beberapa jenis karya seni rupa yang terdapat di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :
Ø  Seni lukis yaitu karya seni yang dibuat dengan proses melukis.
Ø  Seni patung adalah karya seni yang dibuat dengan proses membentuk sebuah benda, yang biasanya terbuat dari batu, kayu, semen, dan bahan lainnya.
Ø  Seni grafis yaitu karya seni yang dibuat dengan proses dicetak.
Ø  Seni desain yaitu karya seni yang dibuat dengan proses pembuatan suatu rencana. Misalnya desain interior, desain produk, desain arsitektur, dan desain grafis.
Ø  Seni kriya yaitu karya seni yang cara pembuatannya dikerjakan langsung oleh tangan manusia. Misalnya kerajinan tangan dari bamboo.
Ø  Seni relief yaitu karya seni yang dibuat dengan proses mengukir. Karya seni relief mulai Nampak pada zaman Hindu, Budha dan Islam.


1.     Seni lukis.
Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh, dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa bentuk apa saja seperti kanvas, kertas, papan dan bahkan film di dalam fotografi. Bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam–macam dengan syarat bisa memberikan  imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Secara historis seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk menceriterakan  bagian–bagian penting dari kehidupan.
Seni lukis terapan yang ada di Indonesia dapat dijumpai diberbagai daerah, seperti seni lukis kaca dari Cirebon, seni lukis Sukaraja Banyumas, seni lukis dari Bali dan seni lukis Papua. Masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri.
Unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut :
a.     Garis merupakan unsur yang paling elementer di bidang seni rupa. Garis dapat muncul secara rapi atau dapat juga muncul bergigi, bintik-bintik dan sebagainya. Arah garis dapat menimbulkan garis lurus, garis lengkung, garis zig-zag, dan garis dapat berposisi tegak, datar, dan melintang.
b.     Raut adalah tampang, potongan, bentuk, bidang suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Penampilan raut dapat berwujud sebagai (1) Raut Geometris, seperti segi tiga, segi empat, lingkaran. (2) Raut Organik atau Biomorfis seperti raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. (3) Raut bersudut seperti raut yang terbentuk dengan banyaknya sudut atau kontur zig-zag. (4) raut tak beraturan adalah sejenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan cat atau semburan cat dan sebagainya.
c.      Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nuansa bagi terciptanya karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan. Jenis warna diklasifikasikan ke dalam jenis warna primer, warna sekunder dan warna tersier. Warna primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain. Warna sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna primer, misalnya warna biru dicampur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet. Sedangkan warna tersier adalah pencampuran dari dua warna sekunder.
d.     Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bias halus, licin, kasar, berkerut dan sebagainya.
e.     Unsur Ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat.
f.      Unsur gelap terang berkaitan dengan cahaya. Artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan member kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan member kesan terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui teknik arsir yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik. Semakin rapat garis akan menghasilkan kesan semakin gelap demikian sebaliknya.

2.     Seni kriya
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (Bahasa Sangsekerta) yang berarti ‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni. (Prof Dr. timbul haryono : 2002)
Dari uraian tersebut maka pengertian kriya adalah kerja, pekerjaan, perbuatan, yang dalam hal ini diartikan sebagai penciptaan karya seni yang didukung oleh keterampilan (skill) yang tinggi.
Seni kriya sering disebut dengan istilah Handycraft yang berarti kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni rupa terapan yang selain mempunyai aspek-aspek keindahan juga menekankan aspek kegunaan atau fungsi praktis. Artinya seni kriya adalah seni kerajinan tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan keindahan.
Unsur Karya Seni Kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.     Utility atau aspek kegunaan
o  Security yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu.
o  Comfortable yaitu enaknya digunakan.
o  Flexibility, yaitu keluwesan penggunaan. Barang terapan dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
2.     Estetika atau syarat keindahan
Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enak dipandang.

          Beberapa jenis-jenis kriya di Nusantara yaitu :
ü  Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau sintetis. Contohnya tas, sepatu, wayang dan lain-lain.
ü  Seni kerajinan logam ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
ü  Seni ukir kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kayu yang digunakan biasanya kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain. Contohnya mebel, relief, dan lain-lain.
ü  Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dan lain-lain. Contohnya topi, tas, keranjang dan lain-lain.
ü  Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contohnya baju, gaun, dan lain-lain.
ü  Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran, dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya gerabah, piring, dan lain-lain.
Seni rupa terapan adalah hasil karya seni yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat.
Fungsi Karya Seni Rupa dapat dibedakan menjadi dua yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
ü  Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung, dan benda hias.
ü  Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.

Selain itu karya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik.
·           Menurut hasil karya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan ukiran kayu dari Bali.
·           Menurut hasil karya patung, contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat, patung batu Pangeran Diponegoro, dan patung kayu dari Bali.
·           Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain dan gorden.

Karya seni rupa Nusantara diantaranya adalah karya seni rupa yang bersifat tradisional karena dipengaruhi kebudayaan agraris, karya seni rupa Nusantara bersifat progresif dan dinamis karena dipengaruhi oleh kebudayaan maritim yang mudah berakulturasi dengan kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia, karya seni rupa Nusantara bersifat kebhinekaan yang disebabkan adanya karya seni yang berbeda-beda di setiap daerah, karya seni rupa Nusantara bersifat non-realis dan bersifat simbolistis yang mengandung makna tertentu.
Pembuatan karya seni rupa terapan yang terdapat di berbagai daerah Indonesia dilakukan dengan berbagai macam teknik, antara lain teknik batik, teknik cetak, dan teknik las.



         















Tidak ada komentar:

Posting Komentar